Performa Positif Bank Mega Periode Q1 2020 Di Awal Pandemi Corona
25 Juni 2020
Jakarta, 22 April 2020. PT Bank Mega Tbk meneruskan catatan kinerja yang positif pada periode Q1 2020. Dalam penjelasan yang disampaikan oleh Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib, Laba Sebelum Pajak tumbuh sebesar 32% dari Rp605 miliar pada periode Maret 2019 menjadi Rp801 miliar pada periode Maret 2020. Sedangkan Laba bersih Bank Mega Q1 2020 tercatat Rp. 669 Miliar atau meningkat 38% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp. 484 Miliar.
Pencapaian ini dikontribusi dari meningkatnya Net Interest Income sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 terutama karena meningkatnya pendapatan bunga kredit akibat volume kredit yang meningkat signifikan sebesar Rp10,1 triliun atau tumbuh 23% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Sementara Feebased Income tercatat naik sebesar 21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Catatan kinerja positif Bank Mega juga terjadi pada pertumbuhan Aset, dimana terdapat pertumbuhan sebesar 18% dari Rp84 triliun pada periode Maret 2019 menjadi Rp99 triliun pada periode Maret 2020. Dana Pihak Ketiga meningkat dari Rp59 triliun pada periode Maret 2019 menjadi Rp76 triliun pada periode Maret 2020 atau tumbuh sebesar 29% lebih tinggi dari pertumbuhan industri pada Februari 2020 yang hanya sebesar 7,77%.
Kredit tercatat tumbuh sebesar 23% dari Rp44 triliun pada periode Maret 2019 menjadi Rp54 triliun pada periode Maret 2020. Pertumbuhan kredit Bank Mega ini berada di atas rata-rata industri pada posisi Februari 2020 sebesar 5,93%. Penyaluran kredit kepada korporasi tercatat sebagai segmen bisnis yang paling besar memberikan kontribusi pada penyaluran kredit secara keseluruhan. Peningkatan kredit korporasi terutama berasal dari kredit infrastruktur jalan tol yang dijamin pemerintah dan kredit kepada korporasi dengan track record yang baik.
Dari sisi likuiditas, Bank Mega memiliki kondisi yang kuat tercermin dari rasio LDR sebesar 67,5% lebih rendah dibandingkan 71,3% pada Maret 2019. “Hal ini menunjukkan besarnya cadangan likuiditas yang dimiliki oleh Bank Mega”, jelas Kostaman Thayib. Rasio keuangan lainnya juga mencatat peningkatan yang baik antara lain: ROA tercatat sebesar 3,3% naik dibandingkan 2,9% pada Maret 2019, dimana hal ini menunjukkan kemampuan Bank Mega untuk menghasilkan laba yang tinggi dalam mengelola asetnya. BOPO menjadi 69,7% membaik dibandingkan 72,2% pada Maret 2019, yang mencerminkan efisiensi Bank Mega dalam mengelola kegiatan operasionalnya. Angka ini juga lebih baik dari BOPO industri pada Februari 2020 yang tercatat sebesar 83,60%. Dari sisi permodalan, CAR Bank Mega mencapai 24,7% yang menunjukan kecukupan modal Bank Mega yang kuat. Sementara CAR industri pada Februari 2020 tercatat sebesar 22,27%.
Bank Mega ditengah Pandemi Covid-19
Ditengah situasi pandemi Covid-19, Bank Mega tetap berkomitmen untuk terus melayani para nasabah setia dalam memenuhi kebutuhan transaksi perbankannya. Layanan di cabang tetap berjalan walaupun dengan waktu operasional yang lebih pendek.
Namun demikian, beberapa aplikasi digital yang dimiliki oleh Bank Mega seperti ChatBot Mila, Mega Internet Banking dan Msmile menjadi solusi bagi nasabah yang membutuhkan transaksi perbankan meskipun harus berada di rumah.
Msmile, merupakan aplikasi terbaru yang baru diluncurkan Bank Mega yaitu Mobile App yang memudahkan nasabah dalam melihat informasi dan melakukan transaksi finansial, mengakses berbagai fitur kartu kredit, dan melihat promosi yang ditawarkan Bank Mega hanya dengan menggunakan perangkat handphone, dimanapun nasabah tersebut berada. Melalui Msmile, layanan kepada nasabah menjadi lebih praktis, aman dan nyaman.
Sesuai dengan himbauan pemerintah untuk memberikan relaksasi kepada Debitur yang terkena dampak Covid-19, Bank Mega juga mempunyai kebijakan restrukturisasi kredit untuk memberikan kemudahaan bagi debitur Bank Mega yang terkena dampak virus corona, baik perorangan maupun perusahaan. Program restrukturisasi yang ditawarkan berupa keringanan pembayaran kewajiban /angsuran atas pokok dan/atau bunga dengan cara perpanjangan jangka waktu kredit atau pemberian grace period dengan jangka waktu yang akan ditentukan dari hasil evaluasi Bank terhadap kemampuan debitur.
Pengajuan Restrukturisasi kredit akan dievaluasi oleh Komite Restrukturisasi Bank Mega sesuai dengan ketentuan Bank Mega dan Peraturan OJK.
Pada bidang CSR, CT Corp dan Bank Mega telah memprakarsai dan mendanai pembangunan 40 bangsal ICU dan 200 bangsal HCU beserta alat-alat kesehatan antara lain 2 unit MSCT Scan 128 slices, 2 Mobile X-Ray, 40 Ventilator, 200 Monitor Bed dan alat-alat kesehatan lainnya khusus untuk merawat pasien Covid-19 sebagai wujud kepedulian atas pandemi Covid-19 dan membantu masyarakat yang terserang virus ini.
“Program yang juga didukung oleh Indofood dan Astra Group ini dilakukan di dua Rumah Sakit Rujukan Pemerintah yaitu RS Infeksi Airlangga, Surabaya dan RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Bahkan sebagian bangsal di RS Infeksi Airlangga saat ini sudah siap dan sudah bisa digunakan untuk mengobati pasien Covid-19”, tutup Kostaman Thayib.